Cast : Kim Sungmin,
Yesung, Kim Kibum, Lee Donghae
.
Happy reading
.
“Anak SMA super, Kim kibum” aku membaca
majalah terbaru bulan ini, gadis cantik berwajah innocent menjadi cover
utamanya.
Siapa aku? Perkenalkan aku adalah Kim
Sungmin gadis manis-dilarang protes- berusia 12 tahun yang kini mengenyam
bangku pendidikan di SD Shappire Blue, anak kedua dari dua bersaudara, pengen
tahu siapa saudaraku?
Dia adalah Kim Kibum , kalian tahu dia itu
artis yang sedang naik daun, kata orang-orang dia itu manis- tapi aku lebih
manis, dilarang protes.
Kembali ke majalah
Di cover itu dia sedang berpelukan dengan
Choi Siwon saudara-saudara, seorang CHOI SIWON – OK itu terlalu berlebihan- dia
artis pendatang baru yang sangat aku idolakan
Oh Choi Siwon I love you pull, wajahnya
benar-benar tampan, apalagi kalau dia tersenyum, lesung pipit di pipinya itu
hampir
membuatku pingsan kalau melihatnya.
“Iya” dengan setengah rela aku mengakui
kalau hyungku itu hebat
“Suatu saat Sungmin pasti bakal seperti
Kibum hyung, iya kan, habis kalian kan kakak adik!” wah ini baru jawaban yang
bener, akhirnya ada juga orang yang
mengakui kalau aku itu manis.
“Sebenarnya editor majalah juga bilang
begitu padaku” kutautkan kedua jemariku dan kupasang senyum termanisku tapi
sesaat senyumku hilang ketika sebuah tangan memukul pelan kepalaku, kutolehkan
kepalaku kearahnya, oh ternyata namja aneh berkepala besar yang kerjaannya
berbicara dengan kura-kura yang dinamakan Ddangkoma-nama yang aneh-yang hanya
bisa berkedip mendengar ocehannya, dasar aneh.
“Mana mungkin editor itu bilang begitu!
Orang macam kamu tidak
mungkin bisa menyamai Kibum hyung walau seujung kukupun!” aish pedas sekali mulutnya,
ingin rasanya aku membungkam mulutnya dengan kura-kura aneh miliknya itu, tapi
kenapa dia bisa tahu kalau aku berbohong sih, oh demi Ddangkoma apa benar orang
semacam dia bisa cenayang
“Mwo apa katamu kepala besar?” aku berucap
keras seraya menunjuk kepalanya yang memang ukurannya yang memang diatas rata-rata #plak
“Itu kenyataan paboooo”
dia berucak keras, matanya memandangku dari atas kebawah, satu ujungnya
terangkat keatas membentuk smirk.
“Aku nggak mau dikatai
seperti itu sama cowok yang sudah kelas 6 SD tapi kerjaannya ngomong sama
kura-kura, dasar aneh” kujulurkan lidadhku mengejeknya “ Dasar anak kecil”
-Di Jalan-
“Menyebalkan” aku
berteriak keras ditengah jalanan yang sepi. Kata-kata orang selalu saja
dibilang bohong, yah walaupun tadi aku memang berbohong tapi kenapa bisa ketahuan sih
“Klontang-klontang”
terdengar suara kaleng menggelinding kearahku, sebagai pelampiasan emosi
kutendang kaleng itu sekeras-kerasnya, mengapa diriku gampang sekali ketahuan
kalau aku suka sama orang aneh seperti itu!!!!
‘Duagh’ terdengar suara
bedebum keras dari arah kaleng yang kutendang tadi, kuberjalan mendekat kearah
sumber suara, oh my God apa yang telah kuperbuat, kulihat seorang namja berusia
sekitar 21 tahun tergeletak ditengah jalan, apa ini karena kaleng yang
kutendang tadi, oh demi ddangkoma semoga saja orang itu tidak mati.
-Dirumah Sungmin-
‘Krauk-krauk’ oh my God,
sumpah demi apa, orang yang kutendang dengan kaleng tadi itu memang lapar atau
rakus yah, ia memakan makanan itu seperti orang yang nggak makan selama
sebulan.
“Eeh, tidak usah
terburu-buru seperti itu, kedua orang tuaku bekerja jadi pulangnya agak malam,
maaf soal tadi” apa aku ini tidak mengenal takut ya? Masa aku membawa dia
kerumah dan pula waktu aku menemukannya tadi tiba-tiba ia bangun dan berkata
‘aku lapar’ #gubrak aku tidak percaya dengan apa yang kudengar, aish bagaimana
ada orang seperti itu didunia ini
“Huwaaa” ia menghela
nafas setelah menengguk segelas teh hangat dan menaruh gelas itu kemeja
“Berkat kamu, akhirnya
aku kembali segar lagi, terima kasih” ia membungkukkan badannya kearahku, dari
nada suaranya ia sangat senang dan berterima kasih sekali.
Aku ikut membungkukkan
badan “Ah tidak seberapa kok.....aku minta maaf atas kejadian tadi” jujur aku
merasa bersalah menendang kaleng sembarangan dan mengenai orangitu. Ia
menegakkan tubuhnya, akupun ikut menegakkan tubuhku, kupandang namja beriris
caramel didepanku dari atas sampai bawah, emeraldku terpaku pada sebuah boneka
puppet ditanganya
“Eh apa itu” rasa kepoku
membuatku memberanikan bertanya padanya, kulihat dia tersenyum kaku dan
menggaruk kepalanya yang aku yakini pasti tidak gatal
“Maaf aku telat
memperkenalkan diri, ini kartu namaku” aku mengernyitkan kedua alisku melihat
selembar kertas itu, emeraldku memandangnya heran “Puppet Agency division, Lee
Donghae?” aku menanyakan apa yang ada dikertas itu, apa yang dimaksud dengan
puppet acency sales?
“Benar perusahaan kami
adalah perusahaan yang menjual boneka puppet seperti ini” ia menunjukkan boneka
itu kepadaku “Dan ini bukanlah boneka puppet biasa!” bukan boneka puppet biasa?
Apa maksudnya? Aish orang ini membuatku bingung. Ia berdiri seraya mengangkat
boneka puppet yang masih setia bertengger ditangan kanannya, ia tersenyum lagi
“Ini adalah puppet super Yi-Sheng!” ia menurunkan tangannya, helaan nafas
terdengar dari mulutnya “Apabila kitga memasukkan data informasi pada roh yang
sudah dibuat menjadi angka, dalam sekejap akan berganti secara otomatis dengan
data orang yang diinginkan menjadi objek!” ia menghela nafas pelan :Dengan kata
lain, kita bisa bertukar dengan orang yang kita inginkan”
“Mwooo” aku berucap keras
“Dasar pembohong, jangan mentang-mentang aku anak kecil kamu bisa membohongiku”
aku membuka pintu dengan keras sehingga menimbulkan suara bedebum “Keluar dari
rumahku” aku mendorong orang aneh itu keluar dari rumahku, aku memang masih
kecil tapi aku tidak mudah dibihingi seperti itu, orang gila atau apasih, mana
mungkin ada benda semacam itu. Aku bungkam melihat iris caramel itu menatapku
tajam, sepertinya ia sedang marah padaku
“Kamu nggak percaya ya”
terdengar suara itu meninggi, tapi aku tidak takut, orang aneh seperti itu buat
apa ditakuti.
“Mana mungkin aku percaya”
aku melipat kedua tanganku didepan dada
“Tidak apa” suaranya
melunak “Sebenarnya memang ini nggak bisa dijual pada anak kecil karena nggak
ada artinya” aish dia bilang aku anak kecil, aku bukan anak kecil, cankam itu,
emeraldku memandangnya tajam
“Karena kamu sudah
menolongku, sebagai ucapan terima kasih aku akan mendemonstrasikannya untukmu,
aku dan kucing itu juga boleh....” mwo apa yang dikatakan orang itu, kenapa
orang dewasa sering bohong sih
“Paling-paling kamu itu Cuma
seorang tukang kibul saja kan?, aku sama sekali NGGAK PERCAYA” aku menekankan
kata nggak percaya seraya membuang muka
“Huh, apa-apaan sih! Semua
orang menganggap anak-anak bodoh” wajahnya terlihat suram, aku menelan ludah
melihatnya
“Baiklah aku mengerti”
Hei maksudnya mengerti
apa, mengerti kalau itu bohong?, syukurlah dia menyadarinya, aku takut
lama-lama orang seperti itu bisa masuk RSJ
“kamu berkata seperti itu
berarti kamu sudah menyadarinya kan?” sebenarnya aku masih deg-degan melihat
wajahnya yang masih suram, tapi aku kan sudah dewasa jadi buat apa takut
“Aku pulang” kudengar
suara dari arah pintu, aku menoleh dan melihat kakak memasuki pintu depan
‘Pluk’ kurasakan ada yang
menepuk kepalaku
“Data Entry Ready!” hah
apa maksudnya dengan data entry ready, jangan-jangan yang dimaksud itu
kya....oh tidak
“Pengangkaan selesai! Akumulasi data selesai! Persiapan
pengiriman all green!” oh my god boneka itu bisa bicara
“Tidak, hentikan, aku
tidak bermaksud mencobanya pada diri sendiri” teriakku frustasi
Pria itu berjalan
mendekati kakakku yang tengah melongo melihat kami berdua, ia menyembunyikan
boneka itu dibelakang punggungnya
“Maaf bisa minta waktunya
sebentra?” ucap pria itu pada kakku
“Ya?” kakakku sepertinya
agak ragu menjawabnya. Ia mengarahkan boneka puppet itu kearah kakakku dan
tubuhku rasanya tersengat arus listrik, oh tuhan apa yang terjadi padaku
“Pengiriman selesai” ucap
boneka puppet itu lagi
“Padahal aku sudah bilang
tunggu....” teriakku frustasi, eh tunggu dulu
1 detik
2 detik
3 detik
“Hwaaaaa” teriakku kaget
setelah otakku berhasil mencerna apa yang terjadi padaku.
TBC
Maaf yah ffnya gaje kayak
gini
Maaf juga kalau banyak
typo soalnya aku nulis ulang gara-gara Pcnya mati mendadak
FF ini terinspirasi dari
komik change karya Wataru Mizukami
Review please
Tidak ada komentar:
Posting Komentar